REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno, mengatakan dengan adanya pertemuan dengan Menkopolhukam, akan dapat dibangun koordinasi yang baik dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pihaknya berharap masa peralihan dapat berjalan dengan mulus.
"Nantinya akan ada pertemuan tambahan dengan kementerian terkait, misal Kementerian Luar Negeri soal program internasional yang dilakukan oleh presiden terpilih karena waktunya sudah sempit," kata Rini yang didampingi anggota tim yakni Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Andi Widjajanto, dan Akbar Faizal.
Pertemuan dengan menkopolhukam berlangsung tertutup sekitar satu jam. Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Mendagri Gamawan Fauzi, Menpan dan RB Azwar Abubakar, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menkumham Amir Syamsudin, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala BIN Marchiano Norman, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegur Tim Transisi Jokowi-JK, karena masuk ke tiap kementerian tanpa ada koordinasi yang jelas.
Koordinator Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan, Dimas Oky Nugroho menyarankan, agar presiden terpilih Jokowi melakukan evaluasi terhadap Tim Transisi.
"Jokowi harus lakukan evaluasi atau setidaknya penataan rumah transisi agar tak ada yang bergerak tanpa koordinasi. Tim Transisi jangan sampai memperburuk citra Jokowi sebagai presiden terpilih," kata Dimas.
Tim Transisi, kata Dimas, sebaiknya berkoordinasi dengan menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II secara terstruktur.
"Semua harus terstruktur dan jangan sampai ada yang bergerak tanpa koordinasi yang jelas," pintanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika