REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Partai Golkar akan menggelar segera melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih ketua umum partai. Beberapa kandidat mulai muncul dipermukaan baik dari kader muda maupun tua.
Persaingan semakin semakin ketat dengan nama calon ketua umum merupakan tokoh di tubuh partai berlambang beringin itu. Nama-nama yang muncul diantaranya Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan M.S. Hidayat. Oleh karena itu, para kandidat calon ketum Golkar tersebut dituntut untuk mampu menarik dukunga dari kader yang ada di daerah.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat II kabupaten Sleman, Zaelani mengaku belum bisa menentukan pilihan. Sebab, kata Zaelani, pengurus masih akan membicarakan tentang para kandidat calon ketum Golkar.
Ia mengatakan, saat ini belum bisa menilai kelebihan dan kelemahan salah satu kandidat. Pasalnya, disamping belum melakukan rapat pengurus juga ditakutkan menimbulkan permasalahan.
“Semua masih sama di mata kami,” ujar Zaelani, Senin (9/9) saat dihubungi Republika.
Akan tetapi, lanjut Zaelani, daerah akan mengkaji visi-misi yang diusung oleh masing-masing kandidat. Selain itu, kata Zaelani, integritas terhadap partai juga menjadi penilaian bagi pengurus di daerah.
Lebih lanjut, Zaelani menjelaskan, daerah juga akan melihat program yang diajukan. Selain itu, para kandidat juga akan dilihat tentang pengetahuan wawasan kebangsaan.
Sebagai pengurus daerah, Zaelani menegaskan, akan mempertimbangkan kandidat yang memperhatikan kader di daerah. Sehingga, kata Zaelani, kader di daerah tidak merasa dilupakan.
Sebelumnya, para kandidat calon ketum Golkar, Ahad (7/9) memaparkan visi-misinya di hadapan pengurus DPD tingkat I se-Indoesia di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Tokoh Golkar hadir dalam acara tersebut diantaranya Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, dan Idrus Marham.