Senin 08 Sep 2014 13:37 WIB

Ridwan Kamil Persilakan Kalau Mau Caci Maki Kota Lain, Tapi ....

Rep: c63/ Red: Mansyur Faqih
Foto diduga pemilik akun@kemalsept yang beredar di Twitter
Foto diduga pemilik akun@kemalsept yang beredar di Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) menjelaskan, alasannya bereaksi atas kicauan pemilik akun @kemalsept. 

Menurutnya, itu sebagai pelajaran untuk semua orang. Khususnya warga Bandung.

Ia meminta masyarakat untuk hati-hati menggunakan media sosial. Sebab kemajuan teknologi bisa saja tidak disertai dengan kecerdasan para pengguna dalam pemanfaatannya.

Sehingga hal itu kerap membuat orang melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Kejadian kicauan hinaan dari pemilik akun yang mengaku mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tersebut sebagai salah satu contohnya.

"Ini seperti budaya baru, orang jadi sesuka hati. Caci maki kota lain silakan, tapi tidak di Bandung karena saya wali kotanya," ujar Emil di Balai Kota, Senin (8/9).

Emil berharap agar para pemuda menjaga budaya kedaerahan dan kekhasan Bandung. Sebab tak sedikit pula banyak generasi muda yang bersikap tidak mencerminkan sikap yang santun.

"Saya punya kewajiban menjaga kultur pemuda Bandung supaya santun, cerdas. Banyak sekali seperti ini, anak SD juga banyak," ungkap Emil.

Ia pun ingin agar generasi penerus kota Bandung dapat berlaku cerdas. Terutama dalam menggunakan teknologi seperti internet. Apalagi Bandung merupakan kota yang dikelilingi instansi pendidikan terkemuka.

"Sebenarnya ada cerita di balik ini. Bukan soal twitnya, juga agar pemuda Bandung lebih cerdas, santun, berkarakter dan pandai memakai teknologi yang ada," ujar wali kota yang diusung Partai Gerindra tersebut.

Emil menyatakan, tidak akan memperkarakan secara pidana pelaku kicauan tersebut. Hanya saja perlu ada sanksi sosial untuk memberi efek jera kepada pelaku dan tidak diikuti orang lain. 

Sebab, menurutnya, sanksi sosial lebih terasa dibandingkan hukuman pidana atau semacamnya.

"Enggak saya yang lapor, warga sudah lapor. Saya mah maunya sanksi sosial dari masyarakat, itu lebih pas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement