REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Komisi II DPRD Kalimantan Selatan berpendapat perlunya pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten serta kota di daerah itu membina desa potensial pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Belajar dari DIY, mungkin ada baiknya pula kalau Kalsel membentuk desa wisata, terutama pada kabupaten atau kota yang memang memiliki potensi parekraf," kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel yang membidangi masalah ekonomi dan keuangan, Muhammad Ihsanudin, di Banjarmasin, Senin.
Pendapat politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, terkait dengan studi banding Komisi II DPRD Kalsel yang juga membidangi kepariwisataan daerah itu, ke Daerah Istimewa Yogyakarta pada 1-3 September 2014, khusus untuk belajar tentang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Mantan pegawai Departemen Keuangan Republik Indonesia itu, mengatakan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif DIY atau Kesultanan Yogyakarta tersebut semakin tampak lagi seiring dengan pembentukan 100 desa wisata.
"Walau DIY masuk daerah tujuan wisata (DTW) di Indonesia, tapi belakangan ini mereka membentuk 100 desa wisata, yang bertujuan untuk lebih memudahkan pembinaan ekonomi kreatif yang cukup potensial di daerah tersebut," kata wakil rakyat yang berpendidikan akuntan itu.