Sabtu 06 Sep 2014 00:24 WIB

KM Paus I Terbakar, Polisi Temukan Unsur Kelalaian

Rep: c82/ Red: Taufik Rachman
Kapal terbakar/Ilustrasi
Foto: Antara
Kapal terbakar/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyidik Polres Kepulauan Seribu menemukan adanya dugaan unsur kelalaian dalam insiden terbakarnya Kapal Motor (KM) Paus I di perairan Kepulauan Seribu, Rabu (29/8) lalu.

"Petugas Labfor menemukan genangan BBM, kemudian pengisian BBM dengan jerigen dan alat penunjuk BBM yang tidak berfungsi," kata Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Polisi Johanson Ronald Simamora di Jakarta, Jumat (5/9).

Johanson mengatakan dugaan tersebut muncul setelah analisis hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan petugas gabungan dari Puslabfor Mabes Polri dan Polres Kepulauan Seribu.

"Petugas gabungan itu menemukan genangan cairan BBM di dekat tangki KM Paus II, tergambar percikan api hingga terjadi ledakan. Penyebab ledakan akibat adanya kumpulan gas di dalam ruang penumpang kapal yang tertutup," jelasnya.

Mengenai penetapan tersangka, Johanson mengatakan pihaknya akan mengumpulkan hasil dari Labfor Mabes Polri dan pemeriksaan saksi terlebih dahulu."Mungkin hari Senin baru kita simpulkan kemudian siapa yang menjadi tersangka," ujar Johanson.

Ia mengatakan, Kepala Dermaga Kaliadem dan Kepala Pelayanan diperiksa hari ini, Jumat (5/9). Hingga saat ini, sudah sebelas orang yang diperiksa. Labfor Mabes Polri pun telah dua kali melakukan pemeriksaan.

"Syahbandar juga sudah dipanggil tapi tidak datang, kita sudah layangkan panggilan yang kedua. Belum ada alasan kenapa," kata Johanson.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwan mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, sebelum berangkat diketahui kapal tersebut diisi dengan pertamax. Meteran tangki yang rusak, membuat tangki tersebut diisi hingga penuh dan tumpah.

"Bukannya dilap, tapi dikasih detergen. Padahal pertamax tingkat penguapannya tinggi. Dan di atas tangki banyak kabel, yang ada isolasi, lakbannya. Jadi ada aliran listrik di sana. Meledak kemudian terbakar," jelas Rikwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement