REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada-ada saja tingkah presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Kali ini Jokowi membuat anggota Paspampres geleng-geleng kepala karena tiba-tiba meminta bus yang ditumpanginya berhenti tepat di depan gerbang Balai Sidang JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (5/9). Padahal bus tersebut sedang masuk dalam iring-iringan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jokowi meminta sopir bus untuk menghentikan laju mobil hanya karena melihat delapan wartawan yang ingin mewawancarainya, namun tertahan oleh protokoler kepresidenan. Setelah bus berhenti, dari balik kaca yang transparan, Jokowi yang mengenakan kemeja batik memberi kode pada wartawan untuk masuk ke dalam bus.
Sontak saja, wartawan pun langsung berlarian naik ke bus operasional milik Pemprov DKI Jakarta tersebut. Petugas kepolisian yang semula menahan wartawan tak kuasa menolak keinginan presiden terpilih itu. Padahal, seharusnya tak boleh ada satu pun warga mendekat saat rombongan presiden melintas.
Rupanya, mini bus yang ditumpangi Jokowi pun masih kosong. Hanya ada Jokowi, asisten pribadi, serta tiga personel Paspampresnya.
"Saya dari tadi panggil-panggil kalian untuk masuk. Kalian ndak nyadar," kata Jokowi. "Baru ini lho saya lihat kalian se-senang ini," kata dia lagi saat melihat awak media yang kegirangan diberi tumpangan oleh sang presiden terpilih.
Sementara itu, Komandan Paspampres Mayor Anan, yang berada dalam bus tersebut, hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Jokowi. Ia pun tak kuasa menolak keinginan atasannya tersebut.
Memang, citra Paspampres kini tak se-kaku dulu. Paspampres yang mengawal Jokowi lebih luwes karena menyesuaikan dengan kebiasaan presiden terpilih.
Jokowi tetap bisa dicegat oleh warga tiap kali keluar dari kantornya di Balai Kota. Kondisi tersebut terjadi sejak awal ia menjabat sebagai gubernur.
Pemandangan sehari-hari di Balai Kota pun tidak berubah. Belasan hingga puluhan warga hingga kini masih tetap menunggu Jokowi di depan kantornya dengan tujuan beragam. Ada yang hanya ingin meminta bersalaman dengan Jokowi, banyak pula yang datang untuk mengadukan sejumlah persoalan yang sedang dihadapinya. Mulai dari kekurangan biaya sekolah, biaya rumah sakit, sampai biaya untuk pulang ke kampung halamannya. Semuanya diterima oleh Jokowi.
Yang berbeda, warga tak boleh terlalu berdekatan dengan RI 1 terpilih tersebut. Selain itu, setiap tamu yang ingin masuk ke kantor Jokowi harus melewati metal detector yang dijaga dua personel Paspampres. Tas yang dibawa tamu juga harus diperiksa untuk memastikan tak ada barang mencurigakan.
Selebihnya, Jokowi tetap bisa bersalaman dengan rakyatnya. Termasuk meladeni permintaan foto dari warga.