Kamis 04 Sep 2014 20:00 WIB

Pesantren Penghafal Alquran Ludes Terbakar

Rep: c74/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Kebakaran
Foto: IST
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, Asap hitam mengepul dari atap ruang tidur santri Pesantren Penghafal Alquran As-Sakinah di Kelurahan Tanah Baru, Beji, Depok, Rabu (3/9), yang terbakar. Peristiwa kebakaran yang terjadi pada pukul 00.30 WIB menyebabkan satu santri meninggal dunia dan dua santri lainnya mengalami luka bakar.

“Kejadian bermula di ruang tidur para santri, mungkin pada saat itu korban sedang tidur dan terlambat menyelamatkan diri,” ujar Kepala Seksi Penyelamatan Pemadam Kebakaran Kota Depok Trisno Supriyanto di kantor pemadam kebakaran Kota Depok, Rabu.

Trisno menjelaskan, saat petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian, si jago merah sudah membesar. Butuh waktu satu jam untuk memadamkan api.

Seorang Komandan Regu Pemadam Kebakaran, Merdy, mendengar ada suara jerit minta tolong dari salah satu ruang. Mendengar teriak tersebut, Merdy mendobrak setiap pintu di lantai tiga tempat jeritan tersebut berasal.

Saat menemukan asal suara jeritan tersebut, ruang sudah dikepung api. "Merdy menerobos kepungan api untuk menyelamatkan korban. Lalu, korban diselimuti dan dibawa keluar untuk langsung ditangani oleh paramedis," kata Trisno merawikan.

Trisno mengisahkan, setibanya di lokasi kejadian, ia meminta petugas pesantren mengabsen para santri. Ada dua santri yang tidak ada di tempat evakuasi. "Ternyata, ada satu santri yang tidak bisa diselamatkan. Sedangkan, satu santri sudah dilarikan ke rumah sakit," kata dia.

Setelah api padam, petugas pemadam kebakaran menemukan satu jenazah yang tidak berhasil diselamatkan. Santri yang tidak berhasil diselamatkan bernama Rizky (8 tahun). Dua santri yang terluka bernama Fadelan (9 tahun) dan Muhammad Khairul Amar (7 tahun). Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Graha Permata Ibu (GPI).

Kanit Reskrim Polsek Beji AKP Syah Johan mengatakan, api diduga berasal dari obat nyamuk yang terbakar di seprai kasur. Api menyambar cepat karena ruangan dipenuhi bahan yang mudah terbakar.

Tak butuh waktu lama, api pun langsung berkobar hebat membakar bangunan yang dihuni sekitar 25 orang santri tersebut. "Dugaan sementara akibat merambatnya obat nyamuk listrik di sprei kasur. Satu orang meninggal dunia pascainsiden ini. Ia diketahui bernama Rizki, usia 8 tahun," kata Johan.

Hingga kini, belum ada keterangan dari pihak yayasan mengenai kejadian kebakaran ini. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. "Untuk jasad Rizki, saat ini sudah kami bawa ke RS Kramat Jati untuk divisum. Kasus kebakaran ini masih kami selidiki dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi," ujar Johan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement