Rabu 03 Sep 2014 09:17 WIB

Bandung Krisis Air

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Musim kemarau panjang (ilustrasi).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Musim kemarau panjang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Enam Kecamatan di Kabupaten Bandung bagian timur, yakni Cileunyi, Rancaekek, Cicalengka, Majalaya, Pacet, dan Cikancung mengalami krisis air bersih akibat maraknya sumur semiartesis yang dibuat oleh pabrik tekstil.

“Sumur gali milik warga Majalaya sebagian mulai mongering karena maraknya galian sumur industri. Kini, warga setempat terpaksa mengandalkan air kiriman dari daerah lain sehingga menyulitkan karena harganya cukup tinggi,” ujar salah seorang warga di Majalaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahmad, Rabu (3/9).

Sejak memasuki musim kemarau, warga  Kecamatan Majalaya,menurutnya, mengalami kesulitan air bersih, karena pembuatan sumur semiartesis oleh sejumlah pabrik tekstil. Ia meminta bantuan berupa jaringan air PDAM agar warga tidak kesulitan air bersih. Apalagi selama ini pasokan air masih belum merata hanya sebagian wilayah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan mengakui ada 65 desa dari 14 kecamatan rawan kekeringan. Ia memperkirakan, ada sekitar 1.000 warga yang tersebar di RT 1 dan RT 2 RW 2, Desa Maruyung mengalami kesulitan air bersih, selain itu 600 warga lainnya di RT 2 dan RT 3 RW 3, Kampung Cikoneng, Desa Cibiruwetan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement