REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bangun mengatakan pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang diselenggarakan Selasa (2/9) malam bersifat konstruktif. Jokowi dalam kesempatan tersebut terbuka dengan media, begitu pula para awak media.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta masukan dari para pemimpin redaksi terkait dengan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Tak kalah penting, masukan yang diberikan juga mencakup pengajuan solusi yang dirasa tepat.
"Jadi tantangan itu diubah menjadi peluang. Dan itu tidak hanya dilakukan dari pemerintah tapi dari masyarakat juga. Nah itu semangat yang disampaikan dan didapatkan dari pertemuan tadi," kata Rikard usai pertemuan tertutup dengan Jokowi di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, masalah yang dibahas antara lain, terkait pariwisata. Dalam pertemuan tersebut terungkap kalau, masalah pariwisata adalah kurangnya tingkat kunjungan wisatawan asing. Padahal, Indonesia memiliki destinasi wisata dan pesona alam luar biasa.
"Karena itu harus ditemukan orang yang memang punya keahlian dalam bidang informasi teknologi untuk memajukan pariwisata," kata Rikard.
Dalam kaitannya dengan dunia pers, Rikard mengatakan Jokowi terbuka dengan media. Rikard menilai Jokowi merasa media sebagai bagian kebersamaan untuk mendorong pembangunan pada masa mendatang.
"Soal pers sendiri, Pak jokowi berharap bahwa komunikasi dengan media harus kita jaga secara rutin karena masukan dr media juga sangat penting. Dan media juga bersedia untuk membagi," ujar dia.
Saking terbukanya, kata Rikard, Jokowi bersedia ditemui kapan saja dan di mana saja oleh awak media. "Dia justru mengusulkan, kapan saja, doorstop, jangankan di depan pintu, di lorong pun bisa. Jadi dia dari segi itu sangat terbuka," kata Rikard.