REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar percepat pembangunan dua tol, yakni, Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) dan Cikapali (Cikampek-Palimanan). Kedua tol ini, ditargetkan bisa selesai dibangun bersamaan dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
''Kedua tol, akan dipercepat pembangunanannya seiring sejalan dengan BIJB,'' ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan usai Rapat Pimpinan terkait Infrastruktur, Selasa (2/9).
Menurut Heryawan, untuk mempercepat pembangunan kedua tol tersebut, pihaknya akan segera menggelag rapat koordinasi dengan investor yang akan membangun Cisumdau dan Cikapali. Agar, nantinya bisa beres bersamaan.
''Inginnya, kalau bandara sudah beroperasi tol juga beroperasi. Kan kalau belum jadi tak match,'' katanya.
Heryawan mengaku, pembangunan Tol Cisumdawu itu yang tersulit adalah mengerjakan seksi 1. Jadi, nanti Ia akan membicarakan siapa yang akan mengerjakannya. ''Kami akan bicara dengan Menko, pertengahan September rapat di Menko,'' kata Heryawan.
Selain membahas tol, kata dia, pada pertemuan dengan Menko nanti akan dibahas juga proyek BIJB, sampah termasuk pelabuhan Cilamaya-Karawang. ''Kan sudah lama banget (rencana pembangunan) Cilamaya kenapa tiba-tiba ada pipa yang kemudian mengganjal, kami akan pertanyakan,'' katanya.
Sedangkan untuk pembangunan BIJB, menurut Heryawan, dalam Rapat Pimpinan dibahas tentang kelembagannya. September ini, Pemprov Jabar akan mendirikan BUMD yang akan menjadi holding menangani bandara.
''Namanya, PT BIJB. Sahamnya provinsi dan salah satu BUMD,'' katanya.
Untuk pembagian sahamnya, menurut Heryawan, BUMD memiliki 12 persen saham dan Pemprov Jabar 88 persen. Nantinya, perusahaan ini akan bergabung membentuk perusahaan bersama dengan Angkasa Pura II. Perusahaan ini, akan mengelola bandara.
''BUMD dan AP II akan membentuk perusahaan bersama namanya PT AP II Jabar. Ini, perusahaan yang akan membangun sisi darat dan mengelola bandara,'' katanya.