REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya Abd A’la menyempaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas tindakan mahsiswanya. Seperti ramai diberitakan, Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di kampus tersebut menyelenggarakan masa orientasi mahasiswa baru dengan tema besar “Tuhan Membusuk”.
Tema yang tertulis pada spanduk kegiatan tersebut mulanya tersebar di dunia maya. Tak lama, isu tersebut menjadi perhatian media massa.
Meskipun tidak membenarkan tindakan para mahasiswanya, Rektor UIN Sunan Ampel Abd A’la mengaku sedikit banyak mengerti kegelisahan yang memotivasi mahasiswa bertindak demikian. Abd A’la berpendapat, para mahasiswa itu tidak puas dengan praktik keberagamaan umat manusia, khususnya umat Islam.
“Dengan mengatasnamakan agama, tindakan banyak orang justeru tidak sesuai dengan ajaran agama,” ujar Abd A’la kepada ROL, Selasa (2/9). Menurut dia, kegelisahan seperti itu umum terjadi pada diri generasi muda.
Meski begitu, Abd A’la menegaskan bahwa cara mereka mengekspresikan kegelisahaan tersebut keliru. “Bagaimanapun secara common sense itu salah. Maka dari itu kami memohon maaf,” ujar dia.