Selasa 02 Sep 2014 17:14 WIB

Cerita Teman Florence: Masyarakat Yogya Tidak Suka Pendatang Apalagi dari Medan

Rep: Yulianingsih/ Red: Julkifli Marbun
Florence SIhombing di markas Polda DIY.
Foto: Twitter, @RagilSempronk
Florence SIhombing di markas Polda DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Salah satu kesaksian yang unik dari teman Florence Sihombing adalah ternyata Florence pernah mendapatkan penjelasan bahwa masyarakat Yogyakarta tidak menyukai pendatang apalagi dari Medan.

Walaupun penjelasan itu tidak sepenuhnya benar, karena hanya kesaksian seorang supir taksi, ceritanya terungkap dari teman kuliah Florence Wibowo Malik sebagaimana dilaporkan wartawan Republika Yulianingsih.

Namun Florence menerima penjelasan itu dan turun tanpa bicara. (Baca: Florence Sebenarnya Cinta Yogya)

"Dia naik taksi dan oleh supir taksi dibilang jika masyarakat Yogya tidak suka pendatang apalagi dari Medan. Dia langsung turun dan tidak bicara apapun," katanya.

Wibowo Malik merupakan teman kuliah Florence yang kemudiian menjadi penasehat hukumnya.

Florence adalah mahasiswi program S2 Notariat FH UGM yang berkicau di path dan tweetter saat kesal mengantre BBM di salah satu SPBU di Yogyakarta. Dalam kicauannya Florence menghina masyarakat Yogya dengan kata-kata kasar dan meminta masyarakat lain tidak tinggal di Yogya.

Akibat ulahnya, beberapa kelompok masyarakat melaporkan Florence ke Polda DIY. Mahasiswi ini di jerat UU ITE dan sempat mendekam di sel penjara Polda DIY selama dua hari sebelum kemudian di bebaskan pada Senin (1/9) sore kemari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement