REPUBLIKA.CO.ID, Banda Aceh -- Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, menambahkan, dari sudut aksesibilitas atau peluang untuk memperoleh pendidikan di Aceh dari tahun ke tahun semakin menggembirakan.
Tandanya, angka partisipasi kasar (APK) pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang sudah di atas rata-rata nasional.
Untuk program wajib belajar 9 tahun, Aceh menempati peringkat lima secara nasional.
Untuk pendidikan menengah atas menempati posisi empat nasional. "Demikian juga untuk posisi pendidikan tinggi," katanya menambahkan.
Saat ini di Aceh terdapat 4.002 SD/MI, sebanyak 1.436 SLTP dan 888 SMA dan 67 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta lebih dari 1.000 Pondok Pesantren (Dayah).
Sebagai hasil konkret dari upaya tersebut, gubernur menjelaskan Aceh telah dapat meningkatkan angka melek huruf penduduk dewasa sebesar 96,11 persen pada 2013 dari tahun sebelumnya sebesar 96,06 persen (2012).
Aceh juga berhasil menekan angka putus sekolah (APTS) secara signifikan, sehingga masuk ke dalam lima provinsi dengan angka putus sekolah terendah di Indonesia pada 2013.
"Selain itu atas berbagai usaha dan kebijakan yang kita tempuh, Alhamdulillah Aceh telah mendapat penghargaan Ki Hajar Dewantara Award dan Inklusif Award di tataran nasional dari Kemendikbud RI dalam tahun ajaran 2013/2014 ini," katanya menyebutkan.