REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Golkar diimbau mempertimbangkan dengan matang terkait kandidat ketua DPR dari kadernya. Tujuannya untuk menjaga legitimasi DPR.
“Masih banyak figur selain Setya Novanto yang memenuhi kriteria. Figur yang lebih loyal, perhatian kepada partai, dan dekat dengan pengurus di daerah,” jelas pengamat politik Konsep Indonesia (konsepindo) Research and Consulting, Budiman Hidayat, saat dihubungi, Senin (1/9)
Faktor yang lebih penting adalah kesan yang lebih positif di mata publik.
Jika Novanto dipaksakan, pihaknya khawatir akan memberikan citra kurang baik dan beban untuk partai. Hal ini juga patut menjadi perhatian untuk anggota koalisi merah putih lainnya.
“Sehingga figur ketua DPR betul betul menjadi harapan publik,” imbuh Budiman
Pengamat Politik, Pusat Studi Politik Nusantara (PSPN), Abdul Razak, menilai Novanto tidak elok jika menjadi Ketua DPR.
Menurutnya lembaga tinggi perwakilan rakyat itu, akan semakin buruk citranya di mata publik. “Setya Novanto banyak disebut dalam berbagai dugaan kasus korupsi,” jelas Razak.
Sederet kasus korupsi yang diduga melibatkan Novanto harusnya menjadi catatan penting Partai Golkar dalam mencalonkannya.
Advertisement