Sabtu 30 Aug 2014 15:36 WIB

Ini Nama Usulan Joker untuk Jadi Menteri Jokowi

Ketua Komisi IX DPR dr Ribka Tjiptaning
Ketua Komisi IX DPR dr Ribka Tjiptaning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Jaringan Orang Kreatif untuk Reformasi (Joker) Indonesia mengusulkan sejumlah nama untuk mengisi kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Antara lain, politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning sebagai menteri kesehatan.

"Beliau (Ribka) memiliki pengalaman sebagai dokter, politisi, serta pemerhati masalah kesehatan," kata Koordinator Joker Indonesia Budi Mulyawan di Jakarta Sabtu (30/8).

Budi mengatakan presiden dan wapres terpilih Jokowi-JK akan mulai membahas kandidat kabinet menteri pada September 2014.

Beberapa nama pun bermunculan. Mulai dari berbagai kalangan seperti akademisi, profesional, politisi dan aktivis.

Budi mengatakan, Ribka merupakan sosok yang pantas mengisi salah satu posisi menteri. Karena ia berprofesi sebagai dokter yang terjun ke dunia politik sejak 1999.

Ia menyebutkan, Ribka juga berpengalaman pada bidang kesehatan yang pro-demokrasi.

Selain Ribka, Joker Indonesia juga mendorong akademisi Agus Suradika sebagai menteri pendidikan nasional. Alasannya, karena pengalaman pada dunia pendidikan menjadi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta periode 2011-2014.

Agus juga mengantongi jam terbang sebagai dosen pada Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sekolah Tinggi Keuangan Niaga Negara dan IMMI.

Saat ini Agus menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jakarta.

Aktivis pertanian yang saat ini menduduki Ketua Umum Serikat Petani Indonesia periode 2014-2019, Hendri Saragi juga diusulkan menjadi menteri pertanian. Sebelumnya Hendri menjadi Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) periode 2007-2013.

Hendri sempat menjadi aktivis Gerakan Petani Dunia atau International Coordinating Comitte (ICC) La Via Campesina periode 2003-2017. Kemudian Ketua Pelaksana Penerapan Program Kerjasama Organisasi Petani Dunia dan IFAD (International Financial for Agricultural Development) United Nations di tingkat Regional Asia-Pasifik 2013-2018.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement