REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pembangunan dua jalur rel ganda (double-double track) kereta api Manggarai-Cikarang di Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga Jumat masih terganjal kesepakatan harga pembebasan lahan.
"Sampai sekarang belum ada kesepakatan harga tanah antara pemilik dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang diwakili Panitia Pembebasan Tanah (P2T)," kata Kepala Bagian Pertanahan Pemkot Bekasi Sudarsono di Bekasi, Jumat.
Sudarsono mengungkapkan bahwa permintaan harga tanah dari para pemilik jauh dari anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah.
"Harga tanahnya jauh lebih mahal daripada kesanggupan pemerintah untuk membebaskan," katanya.
Menurut dia, pemilik tanah baru mau merelakan lahannya digarap pemerintah jika dibayar seharga Rp8 juta per meter.
Sementara itu, Pemkot Bekasi hanya sanggup membayar pada kisaran harga Rp1,2 juta per meter.
"Saat ini masih dilakukan tahap musyawarah antara pemilik dan P2T Pemkot Bekasi, dan belum ada kesepakatan," ujarnya.
Sudarsono mengatakan bahwa alotnya proses negosiasi harga itu telah menghambat pelaksanaan pembangunan fisik double-double track (DDT).
"Seharusnya, pembayaran tanah oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah dilakukan Agustus ini. Akan tetapi, proses negosiasi masih kami lakukan sampai sekarang," katanya.
Pelaksanaan proyek DDT di Kota Bekasi, kata dia, terdapat di tiga wilayah kelurahan Kecamatan Bekasi Timur.
"Luasnya yang akan dibebaskan sekitar 25.926 meter persegi terdiri atas 207 bidang," katanya.
Tiga kelurahan yang terkena proyek ini, yakni Kelurahan Bekasi Jaya, Duren Jaya, dan Kelurahan Aren Jaya.
Jenis lokasi yang dibebaskan terdiri atas tiga kategori, yakni menyangkut jalan lingkungan, kategori perumahan, dan persawahan.
Proyek DDT Manggarai-Cikarang itu meliputi panjang 32 kilometer yang akan dibangun dalam dua tahap.
Untuk tahap pertama, pembangunan dilakukan dari Manggarai menuju Bekasi sepanjang sekitar 15 kilometer.
Pembangunan ini ditargetkan rampung pada tahun 2016, dan mulai dapat dioperasikan pada tahun 2017.
Selanjutnya akan dilakukan pembangunan tahap kedua, yakni Bekasi-Cikarang sepanjang 17 kilometer.