REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS -- Reskrim Polres Musirawas, Sumatera Selatan, menangkap salah seorang ibu rumah tangga Sa (36) warga desa SP 9 HTI, Kabupaten Musirawas, karena diduga melakukan penipuan dengan modus sebagai dukun atau paranormal.
Peraktik dukun palsu itu selama ini sudah mersahkan warga setempat dan terakhir korbannya adalah Husni (30) warga Desa Mandi Aur, Kecamatan Muara Kelinggi setempat, kata Kapolres Musirawas AKBP Chaidir, Jumat.
Tersangka ditangkap di rumah korban Husni di Desa Mandi Aur pekan lalu sekitar pukul 01.00 wib.
Korban mengaku mengalami kerugian mencapai Rp12 juta, dimana awal penipuan itu terjadi, Rabu (13/8) sekitar pukul 15.00 wib setelah bertemu di rumah teman korban Sofyan depan SPBU tak jauh dari rumahnya.
Kedatangan korban ke rumah Sofyan itu rencannya mau nagih utang, namun tak lama berselang tersangka menyapa korban dengan nada akrap.
"Apa sedang ada masalah", sapaan itu mendapat sambutan dari korban dan menyatakan bahwa istri sedang hamil dan sakit-sakitan.
Selanjutnya, tersangka langsung merespon dan menawarkan jasa untuk melakukan pengobatan terhadap istri korban dengan meminta uang Rp1,7 juta untuk biaya membeli obat, permintaan itu dikabulkan korban karena berharao istrinya bisa sembuh.
Keesokan harinya tersangka datang ke rumah korban membawa sesajen kembang untuk dimandikan ke istri korban, dua hari berikutnya tersangka kembali meminta uang Rp5,1 juta dengan alasan untuk ongkos mau pulang ke SP 9 HTI membeli peralatan pengobatan terhadap istri korban.
Tiga hari kemudian tersangka kembali minta uang Rp5,7 juta dengan dalih bahwa dirumah korban banyak penghuni mahluk halus yng harus dibersihkan, dana sebesar itu untuk membeli obat-obat di luar Kecamatan Muara Kelinggi.
Permintaan tersebut tidak dikabulkan karena korban hanya ada uang Rp4 juta, tersangka juga menerima dengan janji uang sisanya Rp1,7 juta harus dibayar , kalau tidak dibayar bisa anak dan istrimu meninggal, ancam dukun itu, ujar Chaidir.
Kapolsek Muara Kelingi Iptu Deddy menjelaskan uang yang diambil tersangka terakhir sebanyak Rp4 juta itu dibungkus menggunakan kain putih dan dimasukan dalam kaleng sarden untuk ditanam dekat rumah korban.
Korban Husni merasa curiga dengan tindak tanduk tersangka dan langsung menggali uang yang ditanam tersangka tersebut, ternyata uang tersebut tidak ada lagi.
Korban pun langsung melapor ke polisi dan dilakukan penangkapan terhadap tersangka, ujarnya.