Kamis 28 Aug 2014 17:00 WIB

Jika Ingin Bantu Jokowi, SBY Diminta Naikkan Harga BBM

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) diminta menunjukkan komitmen membantu pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Caranya, dengan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bakti menjelaskan, jika SBY hanya membagi pengalaman saja maka itu tidak dapat dikatakan membantu secara teknis. 

"SBY harus membantu bukan hanya dengan cara membagi pengalaman saja. Tetapi juga harus membantu secara teknis, salah satunya dengan menaikkan harga BBM sebelum pemerintahan Jokowi dilantik," ujar Ikrar saat dihubungi Republika, Kamis (28/8).

Ia juga mengatakan isu kenaikan BBM saat ini lebih menjadi komoditas politik daripada kepentingan publik. Karena langkah hati-hati yang diambil SBY menunjukan agar mampu menguntungkannya secara politik.

Ini mengingat ketakutan SBY agar tidak populer di akhir masa jabatan. Pertemuan SBY dan Jokowi Rabu (27/8) malam dianggap bisa menjadi langkah kerja sama yang baik untuk membahas rencana kenaikan BBM. 

Termasuk upaya rekonsialisasi antara PDIP dan Demokrat. Ia juga mengatakan itu hanya tahap awal yang nantinya akan dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya. 

"Ini baru membangun kepercayaan dan keseriusan kerja sama kalau memungkinkan Demokrat berkoalisi dengan Jokowi, kenapa nggak," paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement