Kamis 28 Aug 2014 12:34 WIB

Perbaiki Hubungan dengan Timor Leste, SBY Ingin Jadi Contoh

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui Indonesia intens dan fokus membina hubungan dengan Timor Leste.

Alasannya, memperbaiki hubungan kedua negara jauh lebih berharga daripada sekadar keuntungan ekonomi atau kepentingan lainnya. Apalagi Indonesia dan Timor Leste punya sejarah panjang yang terbilang pahit. 

"Setiap sahabat pasti ada kepentingan yang diinginkan. Tetapi, bersahabat dengan negara mana pun harus tetap menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah. Nilainya sangat tinggi dan tidak bisa digantikan misalnya dengan nilai ekonomi. Itu sudah kita dapatkan dengan Timor Leste," katanya, Rabu (27/8). 

Menurutnya, jika hubungan sudah baik maka langkah ke depan akan jauh lebih mudah. Misalnya membangun kerja sama berbagai bidang yang pada akhirnya membawa keuntungan bagi kedua negara. 

Tak hanya itu, memperbaiki hubungan dengan Timor Leste bisa menjadi contoh bagi dunia. Yaitu, dua negara yang sebelumnya berkonflik bisa membangun perdamaian dan kembali bersahabat.  

"Indonesia dan Timor Leste juga bisa dihormati dunia dan bahkan menjadi model sebagai negara yang bisa bersahabat setelah konflik," katanya. 

Menurutnya, luka di masa lalu sudah seharusnya tidak diperpanjang. Sudah saatnya kedua negara mengatasi dan membuka lembaran baru. Yang diperlukan adalah komitmen para pemimpin dan masyrakatnya. Hal itu pun saat ini sudah terbangun. 

"Para pemimpin dua negara harus berkomitmen dan memiliki usaha yang besar untuk mengatasi persoalan masa lalu dan merajut kembali persahabtan yang kokoh dengan orientasi ke depan. Indonesia dan Timor Leste bisa melakukan itu. Rekonsiliasi dan peace building tidak menngada-ada," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement