REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemkab Sukabumi dan Jepang berkomitmen untuk mempererat hubungan kerjasama dalam sejumlah bidang. Hal ini merupakan salah satu hasil pertemuan antara Bupati Sukabumi Sukmawijaya dengan tiga orang anggota parlemen Jepang dan pimpinan Organization for Industrial Spiritual Cultural Advancement ( OISCA), Rabu (27/8).
Pertemuan tersebut digelar di Aula Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi di Kota Sukabumi. Tiga orang anggota DPR dan MPR Jepang tersebut yakni Tetsushi Sakamoto, Sei Omi, dan Iwao Horii. Selain itu hadir Wakil Presiden OISCA Toshihiro Nakano dan perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang Ishi Uchi.
‘’Selama ini kita dengan Jepang khususnya OISCA sudah banyak kerjasama,’’ ujar Bupati Sukabumi Sukmawiijaya kepada wartawan selepas pertemuan.
Ke depan, kerja sama yang baik tersebut akan semakin ditingkatkan dibandingkan sebelumnya.
Dicontohkan Sukmawijaya, OISCA telah berperan dalam transfer budaya dan teknologi dalam pembangunan hutan kota. Kegiatan tersebut misalnya dilakukan di Kecamatan Palabuhanratu dan Kadudampit. Selain itu kata Sukmawijaya, ada pembinaan ke sekolah-sekolah terkait kecintaan untuk menanam dan melindungi pohon. Hasilnya, ada sekolah yang mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan dari Pemprov Jawa Barat.
Sukmawijaya mengatakan, dalam pertemuan tersebut dihasilkan sejumlah program ke depan yang akan dikerjasamakan dengan OISCA dan parlemen Jepang. Khususnya, dorongan untuk pembangunan sekolah OISC di Sukabumi.
Dalam artian kata Sukmawijaya, sekolah tersebut dikelola OISCA dengan standar kurikulum nasional yang berdasarkan pada nilai-nilai disiplin dan kerja keras. Permintaan ini masih dalam pendalaman pihak OISCA.
Kerjasama lainnya kata Sukmawijaya dalam bentuk pengelolaan sampah. Diharapkan, dalam kerjasaman ini ada transfer teknologi yang murah dan efektif dalam mengelola sampah di Sukabumi