REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pengendalian bahan bakar minyak berubsidi hingga kini belum mempengaruhi usaha rental mobil di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, karena bahan yang mudah terbakar itu masih relatif tercukupi dan mudah diperoleh di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pemilik rental mobil Ipung Bregedul di Pekalongan, Rabu (27/8), mengatakan bahwa kelangkaan BBM yang terjadi di sejumlah daerah hingga kini belum berimbas pada usaha jasa rental di daerah setempat.
"Meski sejumlah daerah kini mulai terjadi kelangkaan BBM bersubsidi tetapi di Pekalongan, bahan bakar yang mudah terbakar itu masih relatif mudah diperolah," katanya.
Pengemudi rental, Kustoyo, mengatakan pengendalian BBM yang sudah terjadi beberapa hari terakhir ini belum berpengaruh terhadap layanan jasa angkutan penumpang karena BBM bersubsidi masih relatif tersedia di sejumlah SPBU setempat.
"Sewa mobil masih tetap Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, tergantung dengan mobil yang akan dipakai. Kelangkaan BBM bersubsidi hanya terjadi pada jenis premium sedang solar masih mudah diperoleh," katanya.
Ia mengatakan pemilik rental dan usaha travel siap mengikuti kebijakan yang akan diberlakukan oleh pemerintah dengan melakukan antisipasi berupa menaikkan tarif.
"Jika harga BBM bersubsidi naik maka kami hanya bisa menaikkan tarif meski hal itu nantinya akan berimbas terhadap tingkat jumlah penumpang," katanya.
Sementara karyawan SPBU Pekalongan, Wiyatno, mengatakan persediaan BBM jenis premium sudah mulai habis sejak tiga hari terakhir ini akibat adanya pengurangan pasokan dari Pertamina.
"Sebelum ada pengurangan, Pertamina mengirim premium sekitar 16 ton hingga 24 ton per hari tetapi selama sepekan ini pasokan berkurang drastis, yaitu sekitar delapan ton saja," katanya.