REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB Marwan Ja'far membantah usulan kabinet yang ada di Green Book PKB sebagai bentuk tandingan terhadap Tim Transisi yang dibentuk Jokowi. Menurutnya, Green Book merupakan produk dari PKB setiap tahun yang tidak terkait dengan apapun dan siapapun.
"Enggak, ini kerjaan PKB dan tidak ada urusannya (dengan Tim Transisi)," katanya di kantor DPP PKB, Jakarta, Ahad (24/8). Hanya saja, kata dia, untuk tahun ini memang dikhususkan untuk pemerintahan ke depan.
Marwan mengaku, ada beberapa opsi formasi kabinet yang sedang dibahas di internal PKB. Opsi terbaik akan diambil dan diusulkan dalam Green Book tersebut. Tetapi saat ini masih dikaji dan sedang dalam pendalaman. "Yang paling penting adalah jangan sampai pemerintah yang akan datang disibukkan oleh urusan birokrasi," ujarnya.
Menurut dia, dalam pembahasan Green Book ini juga melibatkan pakar-pakar untuk diskusi dalam penyusunannya. Ia menjelaskan, minggu ini membahas tema tentang pertanian dan perdesaan. Kemudian minggu depan dilanjutkan tentang pendidikan dan energi. Pembahasan seperti ini akan terus berlanjut.
Selain untuk usulan terhadap pemerintahan baru, Green Book juga dibuat untuk memberikan pembekalan terhadap anggota DPR dari PKB yang akan dilantik 1 Oktober nanti. "Jadi dua hal itu, pertama kita sampaikan kepada capres dan cawapres, dan yang ke dua untuk pembekalan kepada anggota DPR (dari PKB)," ujarnya.