Senin 10 Dec 2018 02:15 WIB

Sandiaga Dorong Keterlibatan Entepreneur Muda di Pertanian

Menurut Sandiaga, sudah bukan waktunya kaum milenial mencari lapangan kerja.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Endro Yuwanto
Calon Wakil Presiden no urut 02 Sandiaga Uno memaparkan materi dalam Diskusi Kebijakan Pertanian di Bogor, Jawa Barat, Ahad (9/12/2018).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Calon Wakil Presiden no urut 02 Sandiaga Uno memaparkan materi dalam Diskusi Kebijakan Pertanian di Bogor, Jawa Barat, Ahad (9/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mendorong keterlibatan kaum milenial untuk mau berandil dalam menyelesaikan sejumlah persoalan di sektor pertanian. Salah satu persoalan yang dimaksud yaitu terkait dengan kesejahterakan petani.

Sandiaga berharap kaum milenial terlibat memastikan harga bahan pokok. Terutama, harga bahan pangan bisa stabil dan terjangkau.

"Di sinilah peran dari sektor pertanian dan milenial preneur semua lengkap. Ada kontribusi yang sangat konkret dari teman-teman milenial preneur bagaimana ke depan. Juga bisa membangun ekosistem, pelatihan, pendampingan, membuka akses pemasaran, membuka akses pendanaan kepada para entepreneur muda dari usia milenial," kata Sandiaga di Cibinong, Bogor, Ahad (9/12).

Menurut Sandiaga, sudah bukan waktunya kaum milenial mencari lapangan kerja, melainkan kaum ini harus didorong untuk menciptakan lapangan kerja. Selain itu, ia juga menilai keterlibatan masyarakat dalam hal pengawasan juga menjadi hal yang tidak kalah penting.

Pasalnya, Sandiaga tidak menampik bahwa pemerintah saja tidak akan bisa mengawasi persoalan birokrasi. "Tapi begitu diawasi oleh masyarakat dan masyarakat terlibat aktif dalam konsep partisipatif kolaboratif ini akan lebih mudah," katanya.

Sandiaga meyakini jika keterlibatan kaum milenial di sektor pertanian bisa berjalan optimal maka akan menghasilkan dua hal. Pertama. lima juta lapangan pekerjaan baru akan terbuka. Kemudian, kontribusi yang lebih baik akan membuat harga bahan pokok bisa lebih terjangkau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement