REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah kabar yang menyebutkan suhu di beberapa wilayah seperti di Depok, Jawa Barat, mencapai 53 derajat Celcius dalam dua hari terakhir, yaitu 31 Maret dan 1 April 2018. BMKG mengukur termometer suhu maksimal menunjukkan angka 35,8 derajat Celcius.
Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko mengatakan, balai besar, stasiun meteorologi, stasiun klimatologi, dan stasiun geofisika di berbagai wilayah dua hari terakhir mencatat suhu termometer yang bervariasi antara 33 hingga 35 derajat Celcius.
Hary melanjutkan, suhu maksimal harian di Indonesia mulai Sabtu (31/3) pukul 07.00 WIB dan Ahad (1/4) pukul 07.00 WIB di beberapa tempat seperti Balai Besar Wilayah 2 Ciputat mencatat termometer suhu maksimal 35,8 derajat Celcius.
Selanjutnya, kata Hary, di Balai I memantau suhu maksimal 35,2 derajat Celcius, Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan 34,8 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Maritim Perak II 34,8 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Moanamani 34,4 derajat Celcius, Stasiun Klimatologi Deli Serdang 34,4 derajat Celcius, Stasiun Klimatologi Aceh Besar 34,4 derajat Celcius, Stasiun Geofisika Tuntungan 34,2 derajat Celcius, serta Stasiun Meteorologi H Asan 34,2 derajat Celcius.
"Kemudian, Stasiun Meteorologi Kemayoran 34,2 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim I 34 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Susilo 34 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Kalimarau 34 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Japura 34 derajat Celcius," kata Hary saat dihubungi Republika.co.id, Senin (2/4).
Kemudian, Stasiun Meteorologi Budiarto 33,9 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Serang 33,8 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Jatiwangi 33,8 derajat Celcius, Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut 33,7 derajat Celcius, Stasiun Klimatologi Bogor 33,6 derajat Celcius, dan Stasiun Meteorologi Radin Inten II 33,6 derajat Celcius.
"Jadi, kalau ada yang menyebutkan termometer suhu hingga 53 derajat Celcius di Depok, alatnya bukan alat yang standar dan sepertinya belum terkalibrasi," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
