Jumat 14 Oct 2016 14:23 WIB

Ini Petisi Pendemo Ahok Terkait Penistaan Agama

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Demonstrasi tolak Ahok di Jakarta, Jumat (14/10).
Foto: Mgrol81
Demonstrasi tolak Ahok di Jakarta, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa dari berbagai Ormas Islam menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat (14/10) mendesak penegak hukum memproses dan menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang telah menistakan agama. Aksi unjuk rasa dilakukan usai menggelar shalat Jumat di Masjid Istiqlal.

Sebelum melakukan longmarch, para tokoh agama menaiki mobil komando yang terparkir di depan Masjid Istiqlal. Di atas mobil itu juga tampak pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab. Kemudian Rizieq membacakan petisi dari berbagai Ormas yang disebut 'Aksi Bela Islam' tersebut.

"Petisi dewan Islam, sehubungan dengan terbitnya sikap keagamaan MUI dan menyatakan Ahok telah menistakan agama Islam dan menghina Alquran dan meledek ulama umat Islam. Maka para habaib, para ulama dan tokoh Islam dan semua tergabung bela Islam mendesak kepolisian, kejaksaan, pengadilan untuk memproses hukum Ahok terkait penistaan agama," kata Habib Rizieq saat membacakan petisi itu.

Dalam petisi itu, Habib Rizieq juga meminta para penegak hukum untuk cepat memproses hukuman Ahok terkait penodaan agama tanpa intervensi pihak mana pun. Jika dalam waktu satu bulan belum ada respons dari penegak hukum, maka massa yang tergabung dalam 'Aksi Bela Islam' itu akan mengambil tindakan sesuai isi petisi dewan Islam tersebut.

"Jika negara dan pemerintah Indonesia melindungi penista agama, maka para habaib dan ulama yang tergabung bela Islam menyerukan, umat Islam akan bertindak secara bersama-sama atau sendiri-sendiri menegakan hukum Islam, yaitu hukuman mati," ujarnya.

Saat ini, ribuan massa yang tergabung dari beberapa ormas tersebut telah meninggalkan Masjid Istiqlal dan melakukan longmarch menuju ke Bareskrim Mabes Polri yang berada di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Setelah itu, massa akan bergeser menuju Kantor Balai Kota DKI Jakarta dan patung kuda Monas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement