Jumat 22 Aug 2014 15:33 WIB

IPW Minta Polisi Lepaskan Pendukung Prabowo

Rep: c57/ Red: Mansyur Faqih
Aparat kepolisian menembakan
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Aparat kepolisian menembakan "water canon" menuju kearah demonstran yang ricuh di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Polda Metro Jaya untuk segera melepaskan para pendukung Prabowo Subianto. 

"Polda Metro Jaya harus segara melepaskan para pendukung Prabowo yang ditahan dalam aksi demo di Patung Kuda Monas," tutur Neta dalam rilisnya kepada ROL, Jumat (22/8) pagi. 

Menurut Neta, Polisi tidak punya dasar hukum untuk terlalu lama menahan para pendukung Prabowo dalam aksi demo itu. Apalagi sampai memprosesnya secara hukum.

Jadi, lanjut dia, sebaiknya polisi segera membebaskan sejumlah pendukung prabowo yang ditahan. Sejauh ini IPW menilai apa yang dilakukan polisi dalam mengendalikan aksi demo itu sudah sesuai dengan SOP. 

Jika ada pihak yang tidak puas terhadap sikap dan kinerja polisi maka, akan menjadi risiko yang harus dicermati Polri. 

IPW, lanjut Neta, berpendapat sikap represif memang harus diambil polisi dalam mengendalikan aksi demo para pendukung Prabowo di Monas.

IPW juga mendesak Polri untuk segera memeriksa pemilik tiga Unimog yang dibawa ke lokasi demo. "Apakah truk paramiliter itu memiliki izin atau tidak? Lalu apa motivasi pemilik membawa truk Unimog itu," ungkap Neta.

Menurutnya, pemilik Unimog bercat motif militer harus ditindak secara tegas. Antara lain, dengan memerintahkan pemiliknya segera mengganti warna cat Unimog.

Jika tidak memiliki izin, jelasnya, polisi harus segera menyita dan memproses kasus Unimog secara hukum. 

Ada pun konflik di depan patung kuda Monas, IPW menilainya hanya sebagai dinamika dari penyampaian ekspresi dalam menyikapi sidang MK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement