Jumat 22 Aug 2014 14:09 WIB

Kapal Perang Australia-Singapura Meriahkan Sail Raja Ampat 2014

Para menteri peresmian jalan dalam rangka persiapan Sail Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (18/10).
Foto: Antara
Para menteri peresmian jalan dalam rangka persiapan Sail Raja Ampat di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT-- Belasan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan dua kapal asing dari Australia dan Singapura akan turut memeriahkan "Sail Raja Ampat 2014" di bibir Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat pada 23 Agustus.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir SE M.Sc dalam keterangan tertulis resmi, Jumat, melaporkan dua kapal perang asing itu, yakni satu unit kapal patroli dari Royal Australian Navy bernama HMAS PIRIE-87.

Kapal ACPB kelas Armidale buatan Austal Ship-Australia ini, memiliki panjang 56,8 m dengan tonase 300, kecepatannya mampu mencapai 25 knots guna menjalankan tugas operasi patrolinya di perairan Timur Australia.

Kapal asing yang kedua adalah kapal perang Singapura yang diberi nama RSS ENDEVOUR- 210. Kapal Multi role ini merupakan kapal Landing Platform Dock dari kesatuan 191 Royal Singapore Navy.

Kapal itu memiliki panjang 141 m dan lebar 21 m dengan di awaki 65 awak kapal, mampu membawa beberapa tank, kapal kecil pendarat pasukan ataupun kendaraan berat serta beberapa helikopter.

Kapal itu merupakan kelas Endurance buatan Singapura yang diproduksi untuk menggantikan kapal-kapal Landing Ship Tank kelas County yang dimiliki Singapura.

"Saat geladi kedua (21/8), 21 penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut pimpinan Mayor Marinir Fredy Ardianzah juga berhasil menunjukkan kesiapan dalam melakukan atraksi terjun payung free fall dengan mendarat tepat di titik yang sudah ditentukan," katanya.

Para penerjun andal tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni delapan penerjun pertama mendarat tepat di atas geladak KRI Makassar-590, sementara 13 penerjun lainnya "happy landing" tepat di depan tenda undangan VVIP yang berada di bibir pantai yang telah dipadati pengunjung dari berbagai daerah.

"Yang menarik perhatian para undangan, seluruh penerjun itu melakukan penerjunan dengan mengenakan pakaian adat Papua. Ada tiga penerjun terakhir yang membawa banner bertuliskan Sail Raja Ampat 2014, logo Mabes TNI, dan bendera Merah Putih," katanya.

"Sail Raja Ampat 2014" merupakan ajang internasional yang bertujuan meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari dengan tema "Membangun Bahari Menuju Raja Ampat Ke Pentas Dunia".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement