Kamis 21 Aug 2014 19:54 WIB

'Pengganti Karen Harus Memiliki Kemampuan Manajerial Korporasi'

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan .
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran dan Niaga, Hanung Badya dan Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Namun menurut Direktur Eksekutif Institut Proklamasi, Arief Rahman, Hanung dan Hari masih belum layak untuk menggantikan Karen.

Arief menilai, meski mereka punya rekam jejak panjang di Pertamina, dinilai akan mudah diintervensi dari pihak luar, khususnya mafia migas. Di sisi lain, ada sejumlah kabar yang menyebut keduanya terlibat dalam beberapa kasus.

"Dua nama ini kabarnya memang akan dipilih sampai ada pelantikan dirut baru," ujar Arief, saat dihubungi wartawan, Rabu (20/8).

Menurut Arief, pengganti Karen setidaknya harus memiliki kemampuan manajerial korporasi, meningkatkan prestasi perusahaan karena semasa Karen mampu menembus Fortune Global.  "Kalau pun salah satu yang dipilih, cukup untuk masa transisi saja sebelum penunjukan dirut definitif melalui RUPS Luar Biasa," ucapnya.

"Jadi," kata dia melanjutkan, "cukup di transisi saja. Jika komunikasi di segala kelompok internal belum mampu dikonsolidasikan akan lebih berat, cukup dikasih mandat sebagai plt sebelum digelar RUPS."

Sementara terkait berbagai 'kabar miring' dan rumor dugaan keterlibatan dalam beberapa kasus, keduanya juga diminta pro aktif untuk menjelaskan. Bahkan jika perlu mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi berbagai kabar miring itu. "Mereka harus mengklarifikasi itu, pro aktif. Kalau memang tidak ada masalah, baru bisa diberikan kepercayaan," kata dia.

Siapa pun yang jadi Dirut Pertamina, menurutnya harus kuat dari tekanan. Misal dari ESDM, SKK Migas, DPR dan mafia migas. Arief harus memiliki alur atau frame sendiri dan tidak terjebak tarik menarik kepentingan.

Ia menduga Karen yang mundur dengan alasan pribadi, juga sangat janggal. "Agak aneh disaat dipilih untuk masa jabatan kedua, kemudian mundur dengan alasan keluarga, agak aneh pasti ada someting wrong ada sesuatu," ucap dia menegaskan.

Pengganti Karen dari luar juga bisa diberi kesempatan asal memiliki mental kuat memiliki kemampuan mengelola perusahaan BUMN dengan aset terbesar.  Sebelumnya, sejumlah kalangan juga meminta pengganti Karen dari luar Pertamina. “Oleh karena itu dirut baru Pertamina sebaiknya dari luar yang mempunyai komitmen kuat, konsisten dan paling utama berani merombak manajemen Pertamina,” kata Kepala Pengkajian Energi Universitas Universitas Indonesia, Iwa Garniwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement