Kamis 21 Aug 2014 19:26 WIB

Konflik di Timika, Inilah yang Dilakukan Polri

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: M Akbar
timika
Foto: en.wikipedia.org
timika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berharap agar konflik di Timika, Papua, bisa segera diselesaikan. Kabag Penerangan Umum Divhumas Mabes Polri, Kombes Agus Riyanto mengatakan, pengamanan akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menengahi konflik ini.

''Tentu, harus ada pengamanan,'' kata dia, Kamis (21/8).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Sulistyo Pudjo mengatakan, Polri telah melakukan sejumlah tindakan untuk menengahi konflik yang berada di Timika. Cara pertama ialah melakukan upaya persuasif dengan memanggil tokoh adat, tokoh pemuda, atau orang-orang yang dituakan dalam kelompok tersebut.

''Sudah kita lakukan upaya persuasi,'' kata dia.

Selain itu, Polri juga melakukan upaya perventif dengan mengamankan warga yang memegang senjata tajam demi menghindari tindakan yang melanggar hukum. Dan yang terakhir ialah upaya dengan tindakan hukum untuk menjerat para pelaku.

''15 orang yang sudah menjadi tersangka, dan delapan orang yang meninggal,'' kata Pudjo.

Pudjo enggan untuk menyebut nama korban karena bisa memicu konflik yang lebih jauh. Informasi dari media yang dibaca oleh kelompok yang berkonflik dapat menjadi acuan konflik semakin meruncing. Pudjo pun menampik adanya warga Timika yang kembali tewas pada Kamis (21/8).

Korban, menurutnya, hanya terkena anak panah dan dapat ditolong. Pudjo melanjutkan, Timika merupakan daerah dengan budaya yang beragam, mulai dari pendatang dan penduduk asli yang bekerja.

''Ibaratnya dari mana-mana bertemu dalam satu mangkuk,'' kata dia.

Di mana pertikaian sangat terbuka lebar akibat perbedaan persepsi. Pudjo mengatakan, dengan adanya konflik terkini di Timika, ratusan personel telah disiagakan.

''Polsek Mimika ada 350 personel, terus ada bantuan dari Polda dan TNI, kalau di total ada 700 personel termasuk dua kompi Brimob,'' kata dia.

Kondisi terkini mengenai Timika, menurut Pudjo, lebih menurun tensinya. Ia mengakui ada laporan terkait akan terjadi bentrok antar kelompok di Papua, namun langsung diamankan personel.

Polisi pun belum bisa memastikan keamanan yang ada di Timika. Personel telah melakukan penjagaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bentrokan, sembari upaya persuasif dari kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement