REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sekretaris BUMN Said Didu menilai, mundurnya Karen Agustiawan dari posisi Direktur Utama Pertamina sebagai fenomena puncak gunung es.
Menurut Said, Karen adalah gambaran seorang profesional yang sudah tidak tahan dengan cara-cara kerja pemerintah.
"Seorang profesional kan kalau sudah tertekan pasti mudur. Lain dengan penikmat jabatan. Karen adalah seorang profesional," ujar Said di Jakarta, Rabu (20/8).
Menurutnya, cara pemerintah yang kerap mengorbankan BUMN demi klaim keberhasilan semu menjadi penyebab enggannya para profesional memimpin perusahaan pelat daerah.
Jika tidak berubah, maka pemerintah akan terus mendapat kesulitan mencari orang profesional. Termasuk untuk memimpin BUMN.
"Kalau ini diteruskan, nanti orang-orang penikamat jabatan yang memimpin BUMN, saat itulah BUMN akan menemui kehancuran," kata dia.
Menurut Said, Karen akhirnya mundur setelah satu tahun lebih mengajukan pengunduran diri. Karenanya, tidak ada motif politik di balik keluarnya Karen.
"Menurut saya, seorang profesional tidak pernah megait-ngaitkan dirinya dengan politik. Yang mengait-ngaitkankan itu orang-orang politik. Dia profesional, saya tahu betul beliau," ujar dia.