REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan strategi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen pada 2015. Jokowi mengatakan, akan menggenjot sektor manufaktur.
"Yang jelas manufaktur dan industri. Hanya memang yang berorientasi ekspor, karena dengan itu defisit neraca perdagangan turun," ujar gubernur DKI Jakarta tersebut di Balai Kota, Selasa (19/8).
Selain itu, Jokowi juga akan melakukan pembekuan belanja (spending freeze) untuk menghemat APBN. Namun, langkah itu bukan merupakan kewenangannya karena ia belum resmi dilantik sebagai presiden.
"Tapi kalau berani melakukan itu, defisit APBN bisa diturunkan," kata dia.
Secara umum, Jokowi menilai, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen masih realistis. Namun, perlu ada terobosan yang dibuat untuk mencapai target tersebut.
Misalnya, kata dia, dengan melakukan perbaikan infrastruktur dan membuat kebijakan yang ramah terhadap investasi.