REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran wayang kulit semalam suntuk bersama dalang Ki Manteb Sudarsono di Halaman Kemenpora Jakarta dari Sabtu (16/8) malam hingga Ahad dinihari menutup rangkaian acara Festival Seni Budaya 2014.
Pada penutupan Festival Seni Budaya 2014, judul wayang kulit yang disuguhkan oleh salah satu dalang terbaik di Indonesia itu adalah Petruk Jadi Ratu.
Menpora Roy Suryo pada sambutannya mengatakan, Festival Seni Budaya ini merupakan sebagai salah satu bentuk keragaman budaya di Indonesia. Tidak hanya wayang kulit, tetapi juga kesenian-kesenian lainnya yang ada diseluruh Indonesia.
Seperti sebelum pementasan wayang kulit yang dihadiri jajaran pejabat Kemenpora dan masyarakat sekitar penghobi wayang kulit, beberapa kesenian daerah seperti tarian khas asal Sulawesi Tengah juga dipentaskan.
"Kemenpora baru saja melaksanakan program Lintas Khatulistiwa yang salah satunya ada di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Maka kami tampilkan di acara ini sebagai salah satu cermin aneka ragam budaya di Indonesia. Bahkan kita juga sudah menggelar Festival Dalang Muda yang diikuti dari berbagai daerah," kata Menpora.
Dengan suksesnya Festival Seni Budaya 2014, pihaknya berharap kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan setiap tahun. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan budaya-budaya Indonesia kepada pemuda.
"Kami tidak ingin pemuda Indonesia lebih mengenal budaya asing. Maka kami terus berusaha memberikan fasilitas agar kebudayaan Indonesia lebih dikenal lagi," kata pria yang juga ahli telematika itu.