Jumat 15 Aug 2014 21:40 WIB

Dinkes Sleman Sosialisasi Virus Ebola pada Calon Haji

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang perempuan membawa selebaran yang berisi cara untuk mencegah penyebaran virus ebola di Monrovia, Liberia, Kamis (14/8).
Foto: ap
Seorang perempuan membawa selebaran yang berisi cara untuk mencegah penyebaran virus ebola di Monrovia, Liberia, Kamis (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jamaah calon haji asal Kabupaten Sleman mendapat sosialisasi mengenai penyakit ebola yang telah mewabah di benua Afrika. Jamaah mendapat informasi mengenai cara antisipasi dan menghindari penyakit ebola selama melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Mafilindati Nuraini mengungkapkan sosialisasi tentang ebola diberikan kepada jamaah calhaj sebagai upaya antisipasi. Sosialisasi diberikan saat manasik haji massal di Masjid Agung Sleman pekan ini. "Paling tidak mereka tahu ebola itu apa dan bagaimana upayanya agar tidak terkena," ungkapnya, Jumat (15/8).

Vaksin yang diberikan kepada jamaah hanya untuk meningitis. Vaksin meningitis sudah diberikan ke jamaah calhaj mulai pekan ini. Linda, sapa akrabnya, mengungkapkan belum ada vaksin ebola di dunia.

Untuk menghindari penyebaran ebola, jamaah calhaj diminta untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Mereka harus menghindari penderita karena ebola disebarkan melalui kontak langsung dari sekret dan kotoran pasien. "Kalau ada penderita, pasti ada warning," ujarnya.

Selama melaksanakan ibadah haji, jamaah diminta untuk memakai alat pelindung diri seperti masker dan mencuci tangan dengan sabun. Daya tahan tubuh dinilai harus dijaga dengan tidak berlebihan beraktivitas. "Kalau perlu ditambah multivitamin dan menjaga agar tidak kelelahan," ungkap Linda.

Meski ada ancaman ebola, Dinkes Sleman tidak menambah petugas kesehatan untuk haji tahun ini. Linda mengatakan tenaga kesehatan yang ada akan dioptimalkan dengan pelatihan mengenai ebola. "Kami juga berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan melalui Dinkes Provinsi untuk penanggulangan ebola untuk jamaah," kata Linda.

Sementara itu, jumlah calhaj sementara dari Kabupaten Sleman tahun ini mencapai 924 orang. Menurut Kepala Kantor Kementrian Agama Sleman, Lutfi  Hamid, pihaknya belum melakukan tindakan spesifik untuk menanggulangi penyebaran ebola. "Tindakan spesifik belum ada, tapi jamaah mendapat fasilitas imunisasi meningitis di masing-masing kecamatan melalui puskesmas," ujarnya.

Penambahan tenaga kesehatan juga belum dilakukan. Sementara, terkait jumlah jamaah haji yang berusia lanjut, Lutfi mengaku belum ada identifikasi. Hal ini karena jumlah calhaj masih mungkin bertambah dengan masih adanya waktu untuk pelunasan ongkos naik haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement