REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Kwartir Cabang Kota Bogor, Jawa Barat, Ade Sarip Hidayat mengatakan, Kota Bogor pantas menjadi Kota Pramuka dilihat dari banyaknya jumlah anggota organisasi pendidikan nonformal tersebut serta penerapan nilai-nilai kepramukaan dalam setiap kegiatan.
"Parameternya karena 90 persen kegiatan pramuka ada di dalam kegiatan pendidikan di Kota Bogor, semua Saka ada di Bogor," kata Ade di Bogor, Kamis (14/8).
Selain itu, Pemerintah Kota Bogor telah menjadikan Pramuka sebagai kriteria untuk memilih setiap kepala sekolah.
"Jika ada kepala sekolah yang ditunjuk tanpa keanggotaan Pramuka perlu dipertanyakan," katanya.
Menurut dia, keuntungan dengan menjadikan Bogor sebagai Kota Pramuka adalah aset generasi muda yang berkarakter yang tumbuh dari pengembangan nilai-nilai pendidikan kepemimpinan, dan jika pramuka para anggotanya.
Ia mengatakan, Pramuka saat ini telah masuk dalam kurikulum pendidikan 2013 yang diberlakukan mulai Juli 2014. Yang diartikan pendidikan Kepramukaan dapat menciptakan generasi muda Indonesia yang berkarakter.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyakini, Pramuka dapat mengeliminir kenakalan dan tindak kejahatan terhadap anak. Dengan pendidikan karakter yang diajarkan dalam nilai-nilai Pramuka.
"Setiap orang harus bangga menjadi Pramuka. Dan menjadi anggotanya jangan sekedar kegiatan yang pakem dengan Pramuka saja, tapi harus memiliki inovasi, keluar dari kotak, jangan identik sama kamping dan mencari jejak saja. Pramuka adalah pembangunan karakter, pertualangan dan kreatifitas," kata Bima.