REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) merupakan jaket baru dari gerakan radikal Alqaeda. Mereka memiliki tujuan serupa dalam penegakkan khilafah Islam, namun dengan strategi yang berbeda.
"Jika Alqaeda berfokus pada perlawanan terhadap Israel dan Amerika, maka ISIS lebih luas lagi. Menyasar negara-negara Islam yang belum menegakkan syariat Islam," kata Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, Kamis (14/8).
Karenanya, kata dia, masyarakat jangan terpaku pada ISIS. Tapi harus memperhatikn dan mewaspadai gejala dan gerakan radikalisme dalam bentuk apa pun.
Ia menyebut, titik-titik radikalisme di Indonesia yang terjadi praktik baiat. Antara lain, Aceh, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Bima, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Poso, Bekasi, Ciputat, Solo, Makassar, Poso, Bengkulu, Medan dan Kalimantan Selatan.