Kamis 14 Aug 2014 10:21 WIB

Bengkulu Didesak Atasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Pupuk bersubsidi (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, meminta pemerintah kabupaten setempat segera mengatasi kelangkaan pupuk urea bersubsidi yang terjadi di daerah itu.

"Permasalahan kelangkaan pupuk urea bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Rejanglebong sejak beberapa bulan belakangan harus segera diatasi, jika tidak akan menyulitkan petani dan mengancam produksi pertanian. Kelangkaan pupuk seperti sekarang ini sudah sering terjadi sehingga harus ada langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya," kata anggota Komisi II DPRD Rejanglebong Heri Purwanto di Rejanglebong, Kamis.

Adanya kelangkaan pupuk urea bersubsidi di daerah tersebut kata dia, membuat usaha bercocok tanam petani tidak maksimal.

Pihak terkait terutama dinas pertanian setempat diminta untuk pro aktif mengatasinya, mengingat saat ini di daerah itu sedang memasuki musim tanam kedua tahun berjalan, jika sampai tidak segera diatasi dikhawatirkan akan mengurangi hasil produksi tanaman pertanian.

Sebelumnya kalangan petani di Kabupaten Rejanglebong mengeluhkan adanya kelangkaan pupuk urea bersubsidi di daerah itu yang terjadi sejak sebulan belakangan.

"Sudah dua minggu ini pupuk urea bersubsidi susah didapatkan, kami sudah keliling ke berbagai toko pupuk namun tidak ada yang menjualnnya. Kami juga sudah mendatangi beberapa kelompok tani namun hasilnya sama saja, malah jatah pupuk bersubsidi oleh kelompok tani mereka sudah hampir sebulan ini belum tiba," ujar Miskur (55) salah seorang petani di Kelurahan Air Bang Kecamatan Curup Tengah.

Akibat sulitnya mendapatkan pupuk urea bersubsidi itu membuat tanaman jagung miliknya yang berusia satu bulan belum bisa di pupuk, sedangkan untuk membeli pupuk non subsidi dirinya tidak memiliki uang. Harga pupuk urea non subsidi mencapai Rp225.000 per zak sebaliknya harga pupuk urea bersubsidi di toko pupuk berkisar Rp90.000-95.000 per zak.

Sedangkan menurut Mas Mul (45) salah seorang pemilik toko pupuk di kawasan Simpang Lebong Kecamatan Curup Kota mengatakan, di tokonya saat ini tidak menjual pupuk bersubsidi, suplay pupuk ini sudah satu bulan belum masuk dari PT Pusri Palembang.

"Di toko sekarang tidak menjual pupuk bersubsidi yang ada pupuk non subsidi, biasanya kalau sudah masuk pupuknya langsung kami antar kepada kelompok tani yang ada di Kelurahan Talang Benih. Kami tidak mau lagi menumpuk pupuknya di toko maupun gudang karena takut nantinya akan bermasalah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement