Selasa 12 Aug 2014 18:15 WIB

Putra Asli Papua Tuntut Masuk Kabinet Jokowi-JK

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Mansyur Faqih
Masyarakat Papua mengenakan pakaian aadat menggelar aksi sebagai dukungannya terhadap Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (18/5).
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Masyarakat Papua mengenakan pakaian aadat menggelar aksi sebagai dukungannya terhadap Jokowi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Papua Optimis (Gerimis) mengusulkan putra asli Papua menjadi menteri dalam kabinet mendatang.

"Kami mengusulkan putra asli Papua menjadi anggota kabinet mendatang," kata Koordinator Gerimis Jimmy Demianus Ijie kepada pers di Jakarta.

Wakil Ketua DPRD Papua Barat itu menegaskan, perlunya mengangkat putra asli Papua menjadi menteri sesuai komitmen Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terhadap pembangunan di wilayah tersebut. Dalam kaitan itu, tepat apabila anak muda dari daerah itu diberi kesempatan berkiprah di kabinet. 

Jimmy mengatakan, Papua akan semakin penting dalam perkembangan nasional ke depan. Namun daerah itu masih dihadapkan pada persoalan ketimpangan pembangunan dibanding daerah lain.

Harus diakui, kata dia, perkembangan Papua memang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan adanya pemekaran wilayah. Tetapi pemberdayaan masyarakat belum optimal.

Daerah itu juga masih banyak yang berkategori tertinggal dan wilayahnya masih banyak terisolasi pula. Ke depan, pemberdayaan masyarakat harus ditingkatkan dan pembangunan infrastruktur perlu mendapat perhatian lebih serius.  

Dia mengatakan, Papua perlu perhatian khusus agar pembangunan dapat dipacu untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Namun diingatkan agar percepatan pembangunan wilayah diiringi dengan pemberdayaan masyarakat asli Papua.

Dengan demikian, kata Jimmy, tercapainya perkembangan kemajuan pembangunan beriringan dengan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.  

Jimmy mengemukakan, penting anak asli Papua untuk dapat masuk ke kabinet. Karena memahami suasana kebatinan masyarakat setempat dan arah percepatan pembangunan di sana. Sehingga dapat menyeimbangkan antara percepatan pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat Papua.

Ia menyerahkan sepenuhnya kepada presiden mendatang mengenai anak asli Papua yang pantas dan dinilai tepat masuk kabinet. Yang penting sosok tersebut harus punya nyali dan komitmen kuat untuk mengimplementasikan kebijakan dan mengatur orang profesional dalam membangun wilayah itu. 

Apabila diberi kewenangan dan kepercayaan, putra asli Papua siap  memikul tanggung jawab untuk berperan lebih strategis dalam pembangunan wilayahnya. Dia menyebut Natalis Pigay (sekarang anggota Komnas HAM) sebagai putra asli Papua yang tepat masuk kabinet mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement