REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan ada tiga hal yang harus dipenuhi Jakarta untuk menjadi smart city. Tiga hal itu antara lain, ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, dan menerapkan teknologi tepat guna.
"Tidak kalah pentingnya harus tanggap pada perubahan iklim," kata dia di Jakarta, Selasa (12/8).
Berbicara ramah lingkungan, ia menjelaskan hal yang pertama dilakukan adalah bagaimana mewujudkan ruang terbuka hijau (RTH) sampai 30 persen. Masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan jika melihat RTH sekarang yang baru mencapai 9,8 persen.
Terkait kota yang tanggap tehadap perubahan iklim, ia menuturkan masih jauh dari harapan. Ia mencontohkan bagaimana situasi Jakarta pasca hujan kemarin. “kayak kemarin hujan sebentar aja Jakarta bisa banjir, macet. Bayangkan kalau hujannya seharian, bisa tenggelam kotanya,”ungkap Yoga.
Yang tidak kalah penting, lanjut dia, adalah penataan kota yang baik. Selain bertujuan agar Jakarta bebas banjir, bebas polutan, menurutnya masyarakat harus tanggap terhadap bencana. Dengan cara bersedia direlokasi ke tempat yang lebih layak yang tidak berpotensi terkena bencana alam tersebut.
Disinggung mengenai kesiapan Jakarta dalam kondisi terkini, ia mengatakan masih jauh kesiapannya. Perlu ada peningkatan SDM, perangkat teknologi, serta pelaksanaan program yang konsisten dan berkelanjutan.