REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pengamat politik Universitas Gorontalo, La Husen Zuada meminta Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk berhati-hati dalam menyusun kabinet pemerintahan.
Menurut La Husen, beberapa nama yang beredar dan diusulkan untuk mengisisi posisi atau jabatan dalam kabinet pemerintahan baru belum memenuhi sembilan kriteria yang disyaratkan Jokowi-JK.
Kriteria itu antara lain, bersih dari korupsi, tidak terlibat HAM dan profesionalitas.
Beberapa nama yang muncul ke permukaan atau wacana pengisian kabinet diduga pernah bermasalah dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) mau pun korupsi.
"Jika mereka dimasukkan maka akan memberi kesan Jokowi-JK sebagai pemimpin yang tidak konsisten," ujar La Husen.
Sebab, lanjut La Husen, di beberapa kesempataan saat pencapresan Jokowi-JK telah menyuarakan kelak jika terpilih akan mengusut kasus pelanggaran HAM dan menghadirkan pemerintahan yang bebas dari kasus korupsi.
Sebaliknya, kataDirektur Center For Election and Political Party FISIP itu, tokoh seperti Dahlan Iskan, Ignatius Johan, Chairul Tanjung, Rachmat Gobel, Andrinof Chaniago, Anies Baswedan, Laode Ida, Deny Indrayana dan Hugua perlu dipertimbangkan untuk masuk kabinet.
"Mereka adalah sosok inovatif, berprestasi, memiliki visi, pengalaman dan integritas," ujar La Husen.
Dari kalangan aktivis juga ada beberapa nama yang perlu dipertimbangkan untuk masuk kabinet. Seperti Chalid Muhamad, Erwin Usman, M. Ridha Saleh, Fajroel Rachman dan Zainal Arifin Mochtar.