Kamis 07 Aug 2014 07:28 WIB

Polisi Belum Pastikan Penyebab Kebakaran KFC MOG

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aparat kepolisian Polresta Malang, Jawa Timur, hingga saat ini belum memastikan penyebab kebakaran yang melanda restoran cepat saji KFC yang berada di kawasan gedung Malang Olympic Garden (MOG).

"Untuk memastikan penyebab kebaran tersebut, kami masih menunggu hasil dari tim laboratorium forensik. Ada yang bilang kebakaran diduga karena adanya tabung LPG yang meledak, sehingga tujuh tabung LPG yang masih tersisa kami amankan," kata Wakapolresta Malang, Kompol Tri Saksono Puspo Aji, Kamis.

Restoran cepat saji KFC yang berada di dalam gedung MOG, Rabu (6/8) malam, terbakar. Akibat kebakaran tersebut, dua orang petugas keamanan (satpam) MOG dan salah seorang karyawan KFC dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak nafas.

Saat ini kepolisian telah memasang "police line" di kawasan itu serta melakukan evakuasi barang-barang yang ada di setiap lantai untuk mencegah adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi tersebut.

Lebih lanjut, Wakapolres mengatakan sambil menunggu hasil laboratorium forensik untuk memastikan penyebab kebakaran, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. "Kami sudah memeriksa beberapa orang saksi untuk mengetahui penyebab kebakaran, apakah karena kesalahan human atau ada sebab lain," ujarnya.

Sementara itu Kasatreskrim Polresta Malang AKP Adam Purbantoro menjelaskan polisi masih mengumpulkan bukti dan saksi terkait peristiwa itu. "Kami belum bisa berkomentar banyak karena petugas masih mengumpulkan bukti dan saksi-saksi atas kejadian kebakaran ini," katanya.

Namun, lanjutnya, untuk memastikan penyebabnya, polisi juga berencana menerjukan tim laboratorium forensik Polda Jatim. Kemungkinan tim tersebut tiba di Kota Malang Kamis (7/8) siang.

Sebagian bangunan MOG terbakar sekitar pukul 19.00 WIB. Kebakaran diduga berasal dari kebocoran tabung gas di gerai restoran cepat saji KFC yang berada di kawasan mal tersebut. Dugaan ini muncul karena para pengunjung mencium bau gas LPG sebelum kebakaran berlangsung.

Bau gas ini juga muncul setelah para petugas masuk ke dalam dan mengevakuasi tabung gas keluar mal. Dalam upaya pemadaman api, seorang petugas PMK Kota Malang sempat mual dan pingsan karena mencium bau gas serta asap yang pekat.

MOG yang berada di kawasan Stadion Gajayana itu dibangun pada tahun 2006 atau menjelang penyelenggaraan Liga Champion Asia (LCA), dimana Indonesia diwakili Arema yang nota bene bermarkas di Stadion Gajayana.

Pembangunan MOG yang berada di atas tanah negara dan menjadi fasilitas umum serta resapan air itu terus berlanjut meski banyak ditentang warga. Kompensasi atas pembangunan MOG tersebut hanya renovasi Stadion Gajayana menjadi bertaraf internasional.

Selain hanya merenovasi Stadion Gajayana, manajemen MOG juga banyak "merampas" kepentingan publik, di antaranya menggusur pedagang Pasar Minggu dan fasilitas umum yang dijadikan areal parkir roda dua.

Sementara itu bangunan megah MOG, selain difungsikan sebagai mal, juga berisi hotel berbintang serta pusat kebugaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement