Rabu 06 Aug 2014 16:03 WIB

Tol Cileunyi-Tasik Butuh Anggaran Rp 4 T

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gerbang tol Cileunyi. (ilustrasi)
Foto: www.swatt-online.com
Gerbang tol Cileunyi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pemerintah Provinsi Jawa Barat membutuhkan dana Rp 4 triliun untuk membangun jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya. Untuk mengatasi kemacetan saat arus mudik, pembangunan jalan tol ini akan dipercepat.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Deny Juanda, rencanannya pembangunan tahap awal jalan tol di jalur selatan Jabar  adalah Cileunyi-Tasikmalaya. Setelah itu, akan dilanjutkan pembangunan tol Banjar-Pangandaran.

"Untuk tol Cileunyi-Tasikmalaya panjangnya sekitar 70 kilometer. Kira-kira dana yang dibutuhkan sekitar Rp 4 triliun," ujar Deny kepada wartawan, Rabu (6/8).

Deny mengatakan, pembangunan tol tersebut akan dimulai KM 150 atau di kawasan Gedebage, Kota Bandung. Pembangunan tol akan menyusur ke kawasan Majalaya, Kabupaten Bandung-selatan Nagreg-Limbangan Garut hingga ke kawasan Rajapolah Tasikmalaya.

"Rencana ini merupakan paradigma baru untuk mengurai kemacetan. Terutama, saat arus mudik lebaran," kata Deny.

Selain mengurai kemacetan, kata Deny, pembangunan tol tersebut akan bergandengan dengan kemajuan pertumbuhan. Ke depan, pihaknya akan merancang tempat-tempat pertumbuhan di sepanjang jalan tol.

"Untuk membangun pusat pertumbuhan baru. Bikin jalan tol nanti dirancang sekalian. Seperti pabrik dan pemukiman industri," katanya.

Pembangunan tol baru di Jabar ini, menurut Deny, diperkuat dengan adanya Perda Metropolitan dan pusat pertumbuhan baru-baru ini. Ada tiga wilayah metropolitan yang akan menjadi penggerak percepatan pembangunan di Jawa Barat yaitu Bandung Raya, Cirebon Raya dan Bodebek-Karpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang dan Purwakarta).

"Jadi kami sudah membuat Perda metropolitan dan pusat pertumbuhan. Kami mengatur pusat pertumbuhan baru. Jadi, selain mengatasi kemacetan pertumbuhan masyarakat pun harus berkembang," kata Deny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement