REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan pengendalian distribusi solar bersubsidi yang diberlakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU) wilayah Jakarta Pusat per 1 Agustus lalu belum memengaruhi penjualan solar bersubsidi di beberapa SPBU wilayah Jakarta Timur.
"Malah menurun karena dari Lebaran lalu sampai hari Selasa ini baru terjual dua ton, padahal biasanya per hari bisa sampai empat ton," kata pengawas SPBU 34.133.07 di Jalan Jatinegara Barat Jakarta Timur, Yasrianto (50), Selasa.
Ia menambahkan SPBU yang dikelolanya tidak terkena pengaruh kebijakan pembatasan solar bersubsidi karena berada pada jalur logistik dan dekat dengan terminal bus Kampung Melayu.
"Jadi kami tetap menjual solar bersubsidi selama 24 jam," tuturnya.
Pengawas SPBU 34.313.03 di Jalan Matraman Raya, Sukardi, mengatakan hal yang sama bahwa belum ada lonjakan permintaan yang signifikan mengingat kebijakan tersebut baru diberlakukan beberapa hari.
"Penjualan solar bersubsidi di tempat kami normal yaitu satu ton per hari," katanya.
Berdasarkan lampiran pengumuman, ada 82 SPBU di wilayah Jakarta Timur yang berada di jalur perekonomian utama dan jalur logistik sehingga tetap menjual solar bersubsidi sesuai jam operasional SPBU.
Ke-82 SPBU tersebut tersebar di wilayah Matraman, Rawamangun, Jatinegara, Condet, Cipinang, Pulogebang, Cibubur, hingga Cipayung.