REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Rumah Koalisi Indonesia Hebat Kris Budihardjo meminta agar pendukung dan relawan pasangan presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Rabu (6/8).
"Silakan saja kalau ada pengerahan massa dari kubu nomor satu (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa), tapi relawan Jokowi kami imbau tidak ikut demo di MK maupun gerakan apapun," kata Kris saat jumpa pers, Selasa (5/8).
"Karena yang digugat KPU (Komisi Pemilihan Umum), kita kena imbas saja. Lebih baik bangun kebersamaan karena masih suasana lebaran dan jelang 17 Agustus, daripada demo-demo. Biarkan para pakar hukum saja yang bicara di MK," tambahnya.
Kris juga meminta agar para pendukung Jokowi-JK tetap tenang dalam menghadapi proses hukum di MK. Menurutnya, lebih baik mengisi kegiatan yang lebih berguna.
Sehingga, meskipun ada rencana pengerahan massa dari kubu Prabowo-Hatta untuk mengawal sidang perdana di MK, Kris meminta agar pendukung Jokowi-JK tidak terpancing untuk melakukan hal yang sama.
"Kepada seluruh relawan agar tetap tenang, tidak gelisah, tidak marah, tidak galau, dalam menghadapi proses hukum di MK, Ini adalah persoalan elit, persoalan hukum yang harus dihadapi secara hukum. Ada demo tidak usah dibalas demo, kita bekerja saja," ujar Kris.