REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto -Hatta Rajasa, Andre Rosieda menegaskan langkah Prabowo-Hatta mengajukan gugatan hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukan karena tidak legowo menerima hasil Pilpres tetapi untuk memperjuangkan nilai kebenaran dan keadilan.
"Jadi bukan tidak legowo, tapi ada nilai yang harus diperjuangkan yaitu kebenaran dan keadilan. Karena dari data-data yang kami miliki, yang jumlahnya hampir 10 truk, jelas terjadi kecurangan terstruktur, sistematis dan masif," kata Andre, Selasa (5/8).
Andre menegaskan kubu Prabowo-Hatta akan membuktikan kecurangan itu kepada hakim MK dan seluruh rakyat Indonesia.
"Itu dasar kenapa Prabowo-Hatta melakukan gugatan. Jadi kalau ada opini tidak legowo itu salah. Beliau berdua dari awal menyampaikan apapun keputusan rakyat maka itu hasilnya, tapi ini ada kecurangan," tegas dia.
Andre mengatakan pada Rabu (6/8) puluhan ribu kader dan simpatisan partai pendukung Prabowo-Hatta akan melakukan demonstrasi di depan Gedung MK.
Menurut dia aksi itu bukan merupakan upaya menekan MK, melainkan untuk memberikan dukungan moril kepada MK dalam menjalani sidang perdana gugatan Pilpres esok hari.
Ia juga mengatakan opini yang menyebut pembentukan Pansus Pilpres di DPR dilakukan karena tim Prabowo-Hatta tidak percaya diri di MK, adalah opini yang tidak benar.
"Kami sangat percaya diri menghadapi sidang MK, karena kami punya data ril, kami siap mengadu data dengan KPU. Pansus Pilpres itu upaya pendukung untuk memberikan informasi seutuhnya kepada masyarakat, bahwa terjadi kecurangan terstruktur, sistematis dan masif," kata dia.
Andre menekankan tim Prabowo-Hatta akan menempuh segala jalur yang dimungkinkan untuk membuktikan adanya kecurangan yang terjadi selama proses Pilpres.