Senin 04 Aug 2014 08:06 WIB

Aktivitas Pasar Normal, Harga Sembako Masih Tinggi

Pasar tradisional.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Suasana kegiatan jual-beli pada sejumlah pasar di Kota Bandarlampung Provinsi Lampung mulai pulih, Ahad (3/8), namun masih ditandai tingginya harga sejumlah bahan pokok.

Hasil pemantauan langsung di Pasar Kangkung, Telukbetung, Kota Bandarlampung, menunjukkan, harga ayam potong pedaging masih tinggi yakni Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram.

"Hari ini saya masih menjual ayam Rp 32 ribu per kilogram, karena barangnya masih agak langka," kata pedagang ayam di pasar tersebut, Purwanto (50). Dia menyebutkan, harga barang-barang kebutuhan itu akan normal kembali sekitar Senin (4/8) nanti.

Sementara itu, harga cabe merah besar masih sekitar Rp 30 ribu/kg, cabai rawit Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu. Bawang putih ukuran besar (kating) Rp 28 ribu/kg, bawang putih biasa Rp 24 ribu/kg, dan bawang merah asal Brebes Rp 28 ribu/kg.

Para pedagang menyebutkan, meski sudah mulai berjualan namun barang dagangan yang dibawanya belum sebanyak hari-hari biasa sehingga cepat habis.

Bahkan, banyak barang yang belum ada pasokan ke pasaran, misalnya telur itik (bebek) meski calon pembelinya cukup banyak. "Telur bebek masih kosong, belum ada yang memasok," kata pedagang telur di Pasar Kangkung, Suyanto (45).

Pemantauan di pasaran juga menunjukkan, masih banyak toko, kios, dan lapak-lapak di pasar-pasar itu yang kosong karena belum semua pedagang sembako dan sejensinya berjualan karena masih dalam suasana libur panjang Idul Fitri 1435 H/2014 M.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperindak dan UKM Provinsi Lampung, Ferynia menjelaskan, persediaan sembako, daging daging ayam dan daging sapi di Provinsi Lampung sangat aman sejak menghadapi puasa Ramadhan hingga Idul Fitri 1435 H/2014 M.

Persediaan daging ayam di Lampung selama bulan Juni dan Juli 2014 sebanyak 37.939 ton, sementara kebutuhannya hanya sekitar 15.213 ton.

"Persediaan sembako di Lampung aman, masyarakat tidak perlu khawatir, karena barang yang persediannya kurang di Lampung bisa didatangkan dari daerah lain dengan cepat," kata Ferynia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement