Jumat 01 Aug 2014 17:17 WIB

Amblesnya Jembatan Comal Sempat Ganggu Distribusi Uang

  Kendaraan melintas di jembatan darurat Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (24/7). (Republika/Wihdan)
Kendaraan melintas di jembatan darurat Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (24/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Amblesnya jembatan Comal yang terjadi beberapa waktu lalu sempat mengganggu distribusi uang di Jawa Tengah, kata Deputi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Marlison Hakim.

"Gangguan ini sifatnya bukan gangguan parah, hanya sempat menghambat distribusi uang untuk wilayah Batang dan Pekalongan yang biasanya mengambil uang di BI perwakilan Tegal terpaksa harus mengambil di Semarang," ujarnya di Semarang, Jumat.

Menurutnya hal tersebut tidak berakibat negatif bagi operasinal BI kantor perwakilan Semarang mengingat kantor tersebut dari awal sudah menyiapkan dana untuk seluruh daerah di Jawa Tengah.

"Tetapi amblasnya jembatan Comal tersebut sempat menghambat karena pada saat itu kebutuhan masyarakat akan uang sangat besar mengingat untuk keperluan gaji 13 dan masyarakat membutuhkan dana untuk mudik dan berlibur," ujarnya.

Marlison mengatakan dana tersebut untuk kebutuhan sejumlah ATM yang ada di Batang dan Pekalongan, untuk total dana yang disalurkan Rp500 juta, meski demikian pihaknya tidak membatasi permintaan dana untuk semua wilayah.

Sementara itu pihaknya juga memprediksi amblasnya Jembatan Comal jelang Lebaran lalu berpotensi mengakibatkan inflasi.

"Inflasi tinggi bisa saja terjadi di Jawa Tengah karena banyak barang yang mestinya sampai ke timur dari barat dan sebaliknya terpaksa harus tersendat karena macet yang berkepanjangan," katanya.

Salah satu sektor yang berpotensi meningkatkan angka inflasi yaitu sektor transportasi dimana biaya operasional semakin tinggi dan upah untuk pengemudi tentu juga mengalami kenaikan karena macet tersebut.

"Kami berharap inflasi tidak terlalu tinggi, untuk saat ini kami belum bisa melakukan survei, kemungkinan beberapa hari setelah Lebaran hasil survei baru bisa disampaikan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement