Kamis 31 Jul 2014 17:57 WIB

Bocah 10 Tahun Tenggelam di Pantai Selatan Sukabumi

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wisata Pantai (ilustrasi)
Foto: Antara
Wisata Pantai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang wisatawan kembali tenggelam di pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/7). Kali ini seorang pengunjung tenggelam di Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.

Korban tenggelam yakni M Aprizal (10 tahun) warga Perumahan BTN Cigunung, Kecamatn Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Pada saat tenggelam, ayah dan saudara sepupunya mencoba menolong korban.

Namun nahasnya, kedua orang itu ikut hanyut tenggelam. Beruntung, anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) menyelamatkan mereka. Sementara bocah yang tenggelam belum bisa ditemukan.

"Saat ini bocah yang hilang masih dicari,'' ujar Kepala Humas dan Infokom Balawista Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna kepada wartawan.

Sementara dua korban selamat dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan pertolongan medis.

Lokasi tenggelamnya korban terang Dede, merupakan daerah rawan kecelakaan laut. Namun sayangnya para wisatawan yang datang ke Pantai Citepus tersebut tergoda untuk berenang karena arus laut dan gelombang yang tampak tidak terlalu tinggi. Padahal, kawasan itu termasuk daerah rawan.

Selain di Citepus, seorang wisatawan juga tenggelam. di Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok. Korban tenggelam yakni Aditya Rama Alpiansyah (15 tahun) warga Kalijati, Subang. Pada saat terbawa arus laut korban menggunakan kaos berwarna putih.

Dede mengatakan, hingga kini petugas gabungan masih mencari korban. '' Diduga, korban tenggelam karena terlalu jauh berenang hingga ke tengah,'' ujar dia.

Menurut Dede, selain satu wisatawan hilang satu pengunjung tenggelam berhasil diselamatkan yakni Nurdin (17). Korban juga tenggelam di kawasan Pantai Karanghawu

       

Dede mengatakan, Balawista sudah berkoordinasi dengan anggota SAR dan penjaga pantai lainnya mencari jasad korban. Ia berharap korban bisa ditemukan.

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan diduga jasad korban terjepit di bebatuan karang. Pasalnya, di sekitar lokasi hilangnya korban merupakan daerah berkarang dan terdapat arus bawah laut.

Oleh karena itu lanjut Okih, pihaknya mengimbau kepada wisatawan agar tidak berenang terlalu ke tengah laut. Selain itu harus memperhatikan rambu dan imbauan dari petugas penjaga pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement