Sabtu 26 Jul 2014 02:10 WIB

Panglima TNI Minta Pergantian KSAD tak Dipolitisasi

Rep: C54/ Red: Esthi Maharani
  Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah) berfoto bersama mantan KSAD Jenderal TNI Budiman (kiri) dan KSAD Letjen TNI Gatot Nurmantyo usai upacara serah terima jabatan KSAD di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat (25/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah) berfoto bersama mantan KSAD Jenderal TNI Budiman (kiri) dan KSAD Letjen TNI Gatot Nurmantyo usai upacara serah terima jabatan KSAD di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat (25/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kembali menegaskan tidak ada unsur politis dalam pergantian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman.

Moeldoko menjelaskan, pergantian yang terjadi merupakan hal yang biasa dalam regenerasi di tubuh TNI. "Hal ini tidak terkait degan kepentingan politik dan tidak untuk dipolitisasi," kata dia dalam upacara serah terima jabatan KSAD, Jumat (25/7).

Ia juga meminta proses pergantian itu pun tidak dipolitisasi. Menurutnya, ada banyak tugas TNI yang harus dibenahi. Terutama meningkatkan profesionalitas para prajurit.

"Dalam rangka memajukan profesionalisme, prajurit TNI perlu meningkatkan intelektualitas, kepribadian, dan kesetian kepada bangsa dan negara," ujar dia.

Dalam prosesi sertijab tersebut, Letjen TNI Gatot Nurmantyo diangkat sebagai KSAD baru menggantikan pendahulunya, Jenderal TNI Budiman. Sertijab dihadiri berbagai unit dalam kesatuan TNI, seperti Kopasus, Kostrad, Kodam Jaya dan Polisi Militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement