REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid mengaku tidak pergi mudik. Namun ia berpesan kepada warga yang mudik untuk menularkan semangat dan kebaikan di perkotaan kepada warga di desanya, selain itu juga berupaya meningkatkan keunggulan desa-desa saat mudik.
Bagi warga yang sempat bersitegang satu sama lain dengan saudaranya, kata Hidayat, karena perbedaan pilihan capres saat Pilpres kemarin, ini saatnya untuk saling bermaaf-maafan dan melakukan rekonsiliasi.
"Jangan sampai perbedaan pilihan capres dan pengaruh sosial media membuat hubungan memburuk, Lebaran momen untuk saling memaafkan," katanya.
Hidayat juga berharap pada pemerintah baru yang akan datang, nanti harus kembali pada semangat dan jati diri negara Indonesia yang berketuhanan, menjunjung tinggi religiusitas. "Fitrah negara kita ini adalah menjadi negara yang menghormati dan menghargai agama," jelasnya.
Makanya, ujar Hidayat, pemerintah baru harus menolak berbagai upaya untuk mencabut Tap MPRS pelarangan PKI dan komunisme. Sebab PKI dan komunisme itu tidak sesuai dengan fitrah bangsa Indonesia. Fitrah bangsa Indonesia, tambahnya, adalah bangsa yang beragama, taat hukum, anti-korupsi.
"Keadilan harus ditegakkan dan zakat harus ditunaikan demi kesejahteraan sosial," ujarnya.