REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sepetak ladang ganja ditemukan di Kampung Tapos, Desa Cileungsi, Ciawi, Bogor. Masyarakat sekitar menduga ada ladang ganjang seluas 1000 meter persegi yang dimiliki oleh Damiri (45 Tahun). Warga sekitar melaporkan hal tersebut ke Badan Nasional dan Narkotika (BNN) Kabupaten Bogor.
"Dari magrib kemarin kita sudah meluncur ke TKP dan baru jam 10 malam kita menemukan ladang ganjanya," kata Kepala BNN Kabupaten Bogor, Nugraha Setia Budi, saat melihat lokasi ladang ganja tersebut, Kamis (24/7).
Nugraha mengatakan masyarakat mencium keberadaan pohon ganja di lahan pertanian tersebut. Atas laporan dari masyarakat, petugas BNNK Bogor langsung melakukan pengecekan di ladang tersebut dan ditemukan sekira 100 batang pohon ganja. Penemuan ladang ganja tersebut saat masyarakat menemukan adanya kejanggalan pada lahan pertanian milik Damiri.
Nugraha mengatakan setelah melakukan pengecekan di ladang yang diduga ladang ganja tersebut petugas BNN langsung bergerak ke kediaman Damiri. Petugas BNN menciduk Damiri tanpa perlawanan. Namun dari keterangan Damiri diketahui ia tidak berkerja seorang diri. Adik Damiri yang bernama Dudung turut membantu Damiri mengelola ladang ganja tersebut.
Hingga saat ini Dudung masih dalam pengejaran BNN dan Polisi. Petugas BNN Bogor dibantu Polres Bogor masih terus melakukan pendalaman apakah pelaku masuk dalam jaringan narkoba yang lebih besar.
Selain menemukan batang pohon ganja, ia juga menemukan sekira 2 kilogram ganja kering di ladang dan juga rumahnya, serta bibit pohon ganja. Nugraha menyatakan untuk menyamarkan aksinya, Damiri menanam ganja di daerah lembah dan ditanam disela-sela tanaman palawija. Dari pemantauan letak ladang ganja berada di bawah ladang Palawija. Letaknya yang disamarkan dengan Palawija membuat ladang ganja tersebut agak sulit ditemukan.
Nugraha mengatakan Damiri mengaku baru lima tahun menjalan aksinya. Nugraha menyatakan akan melakukan pendalaman asal bibit ganja yang ditanam. Sebelumnya BNN Kabupaten Bogor menemukan 200 kg ganja yang siap edar di Tol Jagorawi. Ganja siap edar tersebut berasal dari Aceh.
"Kita akan terus melakukan pendalaman. Kita juga akan menyelidiki dari mana asal bibit ganja tersebut," ujarnya.